Konsumen??
Sebuah kata yang tidak asing di telinga kita. Semua orang pasti sering
mendengar kata-kata ini dalam kehidupan sehari-hari. Konsumen biasanya dikenal
dengan banyak kata, antara lain : pelanggan, pembeli, orang yang bertransaksi,
dan masih banyak lagi. Untuk mengenal lebih jauh tentang konsumen baik yang
mencakup faktor psikologis, sosial budaya konsumen, maupun proses pengambilan
keputusan konsumen kita dapat mendapatkannya melalui mata kuliah Perilaku
konsumen. Kuliah perdana Perilaku Konsumen dibimbing langsung dengan Prof. Dr. Ir.
Ujang Sumarwan, M.Sc.
Dalam
buku Perilaku Konsumen Edisi Kedua karya Profesor Ujang, istilah perilaku
konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang
mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Banyak pendapat tentang
perilaku konsumen, karena perilaku konsumen sangat bervariasi tergantung oleh
psikologis masing-masing konsumen. Uniknya, perilaku konsumen terkadang rela
melakukan apa saja atau “kekeuh” demi mendapatkan apa yang diinginkannya
walaupun sebenarnya tidak terlalu penting untuk keperluannya. Nah.. ini yang
membuat konsumen kita terkadang disebut konsumen yang tidak sehat. Sebaiknya,
setiap konsumen harus memprioritaskan keperluan yang benar-benar ia butuhkan.
Perilaku
permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat
kondisi yang lain tidak berubah (ceteris
paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen
yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat
membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai
dengan apa yang diharapkannya. Tingkat kepuasan inilah yang berbeda dimiliki
oleh masing-masing konsumen. Untuk memenuhi kepuasan inilah yang membuat
konsumen rela melalukan apa saja sehingga berakibat pada keborosan. Ayo...
jadilah konsumen yang cerdas dalam memilah keperluan yang menjadi prioritas
kita. Konsumen cerdas, akan membatasi pembelanjaan keperluan yang belum begitu
dibutuhkan dan meprioritaskan keperluan yang lebih dibutuhkan.